Resopa Temmangingngi Namalomo Naletei Pammase dewata...
Home » » BEBASKAN MASYARAKAT DARI BELENGGU PENJAJAHAN

BEBASKAN MASYARAKAT DARI BELENGGU PENJAJAHAN

Potret tanah kelahiran sebelum dan setelah Indonesia ada, dan kami mencoba menyimak sisi kehidupan manusia dimana kekerasan terjadi turun temurun. Penindasan dan kekerasan kerap kali mengganggu telinga saat ingin tidur, mulai dari sistem yang berlaku ketika hak asasi manusia tidak diperhitungkan, ini terjadi beberapa abad yang lalu dimana zaman itu tak pernah mengenal namanya hukum dan norma-norma apalagi yang namanya keadilan, mungkin sitem yang berlaku saat itu, siapa yang kuat dialah menang.

Siapa yang kuat dialah yang menang! Mendengar kalimat ini sejuta dendam yang berapi-api ingin memberantas kekerasan diatas tanah kelahiran, hari ini siapa yang bisa menjamin
Kita menghirup udarah kemerdekaan? Lantas siapa yang bertanggung jawab ? memang sakit rasanya, tapi itulah realita yang tidak bisa dipungkiri

Kita mulai menghitung pada jaman tanah kelahiran masih berbentuk kerajaan , dimana tanah kelahiran dimonopoli sang raja, pemerintahan turun temurun, kekerasan meraja lela, hak asasi tidak dikenal, kebodohan membelenggu logika manusia, lihat sejarah bersaksi kita dijajah karena kebodohan,segampang membalikkan telapak tangan. belanda sang bule menelanjangi hak asasi kita. dan tidak lama berselang nippon yang kita harapkan untuk membantu kita dengan kemerdekaan tak ubanya kucing mencuri roti ditangan orang miskin .

Hitungan berikutnya pada jaman soekarno yang dikenal dengan jaman orde lama yang katanya tanah kelahiran ( Indonesia ) sudah merdeka tapi nyatanya suara tembakan pemberontak masih terdengar, letusan mesin-mesin pemberantas manusia jadi penghibur saat kita ingin terjaga, inikah namanya kemerdekaan sementara jiwa dibelenggu ketakutan, entah itu petunjuk atau apa sang penolong pun datang menjanjikan ketenangan. akhirnya jaman berubah yang akrab didengar dengan orde baru, kata orang ketenangan mulai terasa, dengan sangat terpaksa aku mengatakan yahhhh, sebab disisi lain ketenangan yang diatur sehalus mungkin meyakinkan kita sebuah kemerdekaan penuh tapi dibalik itu sakit rasanya bila mengingatnya sebab , bahkan lebih biadab lagi kekerasan yang terjadi dibanding masa-masa silam ini terungkap setelah 32 tahun soeharto berkuasa, lihat peristiwa tanjung priuk, penculikan beberapa mahasiswa dan masih banyak lagi yang pada akhirnya memaksa kita turun kejalan untuk menumbangkan paham orde baru, yang alhamdulillah kita kenal dengan nama reformasi.

Aksi reformasi yang dikumandangkan disegenap penjuru tanah kelahiran yang menyuarakan hati nurani rakyat adalah awal sebuah harapan dimana sudah terjadi pergeseran yang dikenal dengan masa transisi habibi, besar lagi harapan rakyat yang diselipkan dikantong safari wakilnya yang katanya sangat peduli pada rakyatnya hingga tak segan segan mengatas namakan rakyat, ini terbukti dengan dibentuknya pemerintahan baru ala gusdur tapi keinginan itu hanya tinggal sebuah kenangan, kekerasan lebih banyak lagi terjadi, pemboman dimana-mana yang mengakibatkan kerugian kepada rakyat, manalagi perseteruan tokoh-tokoh politik yang pada buntutnya rakyatlah jadi tumbal, tapi apa kata gusdur gitu aja kok repot, pikir-pikir benar juga kata gusdur sebab kejadian ditanah kelahiran tak pernah dipedulikannya malah memperbanyak kunjungan keluar negeri tanpa ingat tanah kelahiran, sungguh suatu penghianatan reformasi yang sangat berat untuk dimaafkan, kekecewaan terhadap gusdur ini terbukti dengan aksi kudeta megawati hasil scenario majelis dengan dewan.

Kini sampai dihitungan terakhir untuk sementara ?
Muncul sebuah pertanyaan bagai mana dengan sby? apa bisa? Kita hanya bisa menjawab SEMOGA SAJA, ini bisa dilihat dari hari ke hari kepercayan rakyat terus terkikis itu disebabkan mengatas namakan rakyat untuk kepentingan pribadi diatas kepentingan golongan selanjutnya perhitungan dimulai tidak lagi rakyat tidak lagi siapa – siapa bahkan harga dirinya pun diperhitungkan.

Sementara harapan reformasi terus menggema disetiap sisi tanah kelahiran.
Reformasi aku jawab ditanah pekuburan
Ibu pertiwi bunuh aku dan lahirkan aku kembali.


0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget