Resopa Temmangingngi Namalomo Naletei Pammase dewata...
Home » , » KAUM MISKIN KOTA (KMK)

KAUM MISKIN KOTA (KMK)

Keberadaan kaum miskin kota berawal dari adanya kaum urban dimana mereka sengaja mendatangi kota, dan berharap mendapatkan pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.Sementara untuk tetap menggantungkan hidup di desa, mereka telah jenuh, karena kita tahu hanya sedikit sekali di sebuah desa orang- orang yang memiliki tanah, dan yang lain hanyalah berperan sebagai penggarap.Populasi penduduk juga mempengaruhi, lahan- lahan sawah kini banyak berganti peran untuk tempat tinggal sehingga lahan untuk persawahanpun menyempit, dimana sekarang bertani diperlukan modal yang besar untuk membeli bahan- bahan entah itu pupuk, pembasmi hama ataupun hal- hal yang lain,padahal hasil yang mereka peroleh tidak sepadan dengan biaya dan tenaga yang telah dikeluarkan. Banyak yang mengatakan bahwa sekarang ini kaum muda malu mempunyai profesi bertani, hal ini sebenarnya bukan mereka malu, tetapi kondisi yang sulitlah memaksa mereka mengambil keputusan di lapangan kerja yang lain, apalagi gambaran industrialisasi yang selalu di gembor- gemborkan pemerintah sangat berpengaruh, dan berhasil menggaet sebagian besar penduduk desa untuk belok haluan, dan mereka pun akhirnya memutuskan untuk mengadu nasib di kota.Memang, kota begitu menggambarkan suasana yang serba mudah , entah dalam fasilitas sehari- hari seperti transportasi, hiburan, dan fasilitas- fasilitas yang lain. Mereka berharap apabila telah sampai dikota mereka dapat hidup lebih baik dengan menjadi pegawai dalam badan- badan instalasi, ataupun sukses dalam bidang wiraswasta.

Ternyata apa yang terjadi di luar jangkauan bayangan mereka. Mereka berlomba- lomba dengan para pencari kerja yang lain, dan persaingan ini dijadikan obyek komediti .Siapa yang memiliki uang, merekalah yang mendepatkan pekerjaan. Di situ kita bisa tahu pasti bahwa orang- orang urban datang ke kota untuk mencari uang, tentu saja mereka tidak memiliki uang dan kalah bersaing dengan anak, saudara ataupun kerabat orang- orang pemilik uang juga kalah dengan orang- orang yang memiliki kenalan- kenalan untuk memuluskan jalan mereka.Mereka yang berniat berdagang pun dipaksa untuk bersaing dengan orang- orang yang memiliki modal besar. Kondisi ini memaksa mereka mengambil jalan untuk tetap hidup dengan melakukan pekerjaan- pekerjaan seadanya seperti; tukang becak, pedagang asongan, pengamen, dll.Bahkan tak jarang dari mereka terjun dalam kehidupan kriminal ataupun pelacuran, dan dari masyarakat inilah tercipta sebuah kelompok kelas yang hidup mereka terpinggirkan, KAUM MISKIN KOTA

Yang menjadi permasalahan adalah kelompok kelas yang lain, golongan kelas atas. Mereka tak ingin kehidupan mereka terganggu dengan adanya kaum miskin kota,. Dengan segala daya dan upaya mereka,dan ditunjang dengan kepemilikan uang , mereka dapat mengatur dan membuat tata tertib sehingga kehidupan mereka tak tersentuh oleh kaum miskin kota. Mereka sengaja membuat batas, bekerja sama dengan aparatur pemerintah untuk menjaga agar kelas mereka tidak teronggrong oleh kelas lain yang dibawahnya.Sebagai contoh, adanya penangkapan terhadap pedagang- pedagang asongan dengan alasan tata tertib kota, padahal pemerintah sendiri tidak membuka lahan pekerjaan , dan andaikan ada lahan itu sering sekali tidak produktif , tak jarang mereka sengaja memberi apa yang diinginkan kaum miskin kota hanya sekedar untuk meninabobokkan agar tidak merebak menjadi protes,dan tentu saja upaya- upaya yang lain baik bersifat represif ataupun ilusi.

Lalu bagaimana dengan kaum miskin kota sendiri? Kebanyakan kaum miskin kota adalah orang urban, pada awalnya mereka adalah orang- orang yang lugu, tapi keadaan yang menindas mereka lama- kelamaan menjadikan sifat- sifat agresif, mereka akan memburu apapun dan dimanapun hal- hal yang dapat menguntungkan mereka terutama dari sektor ekonomi, mereka bisa menjadi sangat reaksioner apabila dalam kondisi lapar.Dan ini sangat mempengaruhi kehidupan sehari- hari mereka sehingga begitu mudah sekali terjebak dalam persengketaan, konflik- konflik horizontal dan ini sering sekali dijadikan sebagai alasan pihak- pihak aparat dalam membatasi gerak- gerak kaum miskin kota dengan berbagai rambu- rambu.Seperti yang telah ditulis di atas penguasa untuk menjaga kepentingannya akan melakukan upaya- upaya baik secara represif ataupun ilusi. Dari upaya represif ini akan menimbulkan ketakutan pada Kaum Miskin Kota yang memaksa mereka membenarkan semua kebijakan- kebijakan walaupun itu jelas merugikan mereka, sedangkan imbas secara ilusi lebih memprihatinkan lagi, dimana KMK terbius oleh gaya hidup hasil propaganda kapitalis dan muncul para borju- borju tengik.

Sebenarnya mereka sadar bahwa yang menjadikan ketimpangan ini adalah kelas- kelas atas yang dapat mengatur dan menguasai segala sesuatu dengan uang ,dari uang itulah segala sesuatu dikuasai dan diproduktifkan sebagai modal untuk memperoleh untung yang sebesar- besarnya menjadikan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin terpuruk dan batas itu semakin jelas. Hanya saja mereka tidak tahu harus bagaimana sehingga kemarahan- kemarahan mereka sering terluapkan hanya karena permasalahan- permasalahan yang sepele, berkisar pada konflik- konflik horisontal.Untuk itu yang dibutuhkan saat ini adalah kesadaran mereka secara penuh dan di bentuknya wadah – wadah, ini sangat bermanfaat bagi kemajuan KMK itu sendiri. Dengan bersama- sama, bersatu dalam wadah KMK dapat memulai mengkritisi terhadap kebijakan- kebijakan yang menindas mereka,karena cara yang paling ampuh dalam memperbaiki kehidupan masyarakat kaum kota adalah merebut kemerdekaan berekspresi dalam bentuk apapun. Dalam wadah organisasi inipun dapat terbentuk advokasi apabila terjadi semacam represif ataupun teror- teror. Organisasi lebih kuat dalam bergerak ketimbang bergerak sendiri. Dari sini KMK akan menguat untuk menentukan kebijakan hidup mereka sendiri melalui tuntutan- tuntutan dan sedikit demi sedikit akan merubah sistem, bahkan dapat menghancurkan. Maka hanya ada satu kata; LAWAN

0 komentar:

Posting Komentar


ShoutMix chat widget