Resopa Temmangingngi Namalomo Naletei Pammase dewata...
Home »
PENDIDIKAN
»
pendidikan setengah mati
Label:
PENDIDIKAN
Target pemerintah mungkin memang tercapai, tapi target pendidikan (manusia), tunggu dulu. karena pendidikan bukan hanya UN. apalagi hasil UN tdk memberi gambaran apapun tentang keberhasilan pendidikan kecuali sebaris angka2 yg entah darimana asalnya & bagaimana prosesnya. karena faktax, timbul nilai2 kejutan dari sejumlah siswa yg cukup sulit utk dipertanggung jawabkan. sampai2 ada yg menantang utk melakukan tes ulang dgn materi ujian yg persis sama namun penomoran soal diacak, krn ingin membuktikan dan mencari tahu apakah hasil ujian yg diperoleh benar2 sesuai tingkat penguasaan siswa akan materi yg diujikan. tapi, siapa berani? dan apa siswa yg bersangkutan mw melakukannya???
bagi sebagian pihak, ketika dana pelaksanaan UN sudah dikucurkan, soal sudah disusun dan dicetak, sudah didistribusikan dgn pengawalan ekstra, urusan sudah selesai. bagaimana hasilx, apakah bisa dipertanggung jawabkan atau tidak? bukan urusannya lagi...
pendidikan manusia
hasil penelitian dan perkembangan pendidikan mutakhir tentang multiple intelligence (kecerdasan jamak) dan belakangan dikembangkan dalam bentuk multiple intelligence research (MIR) berusaha memahami anak sebagai subjek sekaligus objek didik secara lebih "manusiawi" bahwa setiap anak berbeda satu sma lain. bahwa ada sembilan kelompok utama kecerdasan seseorang. kecerdasan bahasa, logika/matematika, alam, gambar, gerak, bergaul, cerdas diri, musik dan spiritual. berusaha melakukan penyeragaman dlm model dan proses belajar, tidak saja membatasi kemampuan anak utk berkembang dlm potensi terbaikx, namun juga medidik menjadi "setengah mati" bahkan bisa menyebabkan kekeliruan dlm membaca potensi anak yg sebenarnya.
kecerdasan seharusnya tidak hanya diukur dgn kemampuan anak dalam menyelesaikan tes yg umumnya hanya mengeksplorasi kecerdasan berbahasa dan logika, seperti yg umum digunakan di sekolah2. namun kecerdasan seseorang seharusnya diukur dari kemampuannya menghasilkan hal2 baru dan memberi mamfaat kepada orang lain. pertanyaannya, sudahkah manusia2 kita di didik demikian
pendidikan setengah mati
Diposting oleh
poison boys
Target pemerintah mungkin memang tercapai, tapi target pendidikan (manusia), tunggu dulu. karena pendidikan bukan hanya UN. apalagi hasil UN tdk memberi gambaran apapun tentang keberhasilan pendidikan kecuali sebaris angka2 yg entah darimana asalnya & bagaimana prosesnya. karena faktax, timbul nilai2 kejutan dari sejumlah siswa yg cukup sulit utk dipertanggung jawabkan. sampai2 ada yg menantang utk melakukan tes ulang dgn materi ujian yg persis sama namun penomoran soal diacak, krn ingin membuktikan dan mencari tahu apakah hasil ujian yg diperoleh benar2 sesuai tingkat penguasaan siswa akan materi yg diujikan. tapi, siapa berani? dan apa siswa yg bersangkutan mw melakukannya???
bagi sebagian pihak, ketika dana pelaksanaan UN sudah dikucurkan, soal sudah disusun dan dicetak, sudah didistribusikan dgn pengawalan ekstra, urusan sudah selesai. bagaimana hasilx, apakah bisa dipertanggung jawabkan atau tidak? bukan urusannya lagi...
pendidikan manusia
hasil penelitian dan perkembangan pendidikan mutakhir tentang multiple intelligence (kecerdasan jamak) dan belakangan dikembangkan dalam bentuk multiple intelligence research (MIR) berusaha memahami anak sebagai subjek sekaligus objek didik secara lebih "manusiawi" bahwa setiap anak berbeda satu sma lain. bahwa ada sembilan kelompok utama kecerdasan seseorang. kecerdasan bahasa, logika/matematika, alam, gambar, gerak, bergaul, cerdas diri, musik dan spiritual. berusaha melakukan penyeragaman dlm model dan proses belajar, tidak saja membatasi kemampuan anak utk berkembang dlm potensi terbaikx, namun juga medidik menjadi "setengah mati" bahkan bisa menyebabkan kekeliruan dlm membaca potensi anak yg sebenarnya.
kecerdasan seharusnya tidak hanya diukur dgn kemampuan anak dalam menyelesaikan tes yg umumnya hanya mengeksplorasi kecerdasan berbahasa dan logika, seperti yg umum digunakan di sekolah2. namun kecerdasan seseorang seharusnya diukur dari kemampuannya menghasilkan hal2 baru dan memberi mamfaat kepada orang lain. pertanyaannya, sudahkah manusia2 kita di didik demikian
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
0 komentar:
Posting Komentar